Penyelenggaraan INACRAFT setiap tahunnya telah menjadi ikon pameran produk Indonesia dan menjadi agenda tahunan pemerintah yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan PT. Mediatama Binakreasi akan berlangsung pada tanggal 26 hingga 30 April 2017 di Balai Sidang Jakarta Convention Center
Pameran INACRAFT 2017 menampilkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai ikon dengan tema “The Magnificence of Yogyakarta” yang mendampingi tema besar Inacraft 2017, yakni “From Smart Village to Global Market”, melalui pameran ini diharapkan mampu menunjukkan kepada komunitas kerajinan internasional, eksistensi dan kompatibilitas industri kreatif kerajinan Indonesia di tengah-tengah persaingan pasar industri sejenis dengan negara lain.
Pameran Inacraft 2017 dibuka Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada hari Selasa tanggal 26 April 2017 Pukul 10.00 Wib dihadiri Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional periode 2014-2019 Mufidah Jusuf Kalla serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf . Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo meyakini bahwa industri kerajinan dan industri kreatif Indonesia akan membawa peranan penting dalam menunjang perekonomian di Tanah Air, Presiden juga berpesan agar para pengusaha terus memperhatikan kualitas produk kerajinannya guna meningkatkan penjualan. Sejumlah kriteria disebutnya dalam kesempatan tersebut, di antaranya ialah produk harus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pembeli, harga jual harus sesuai dengan anggaran yang ada di masyarakat dan di pembeli, serta pengiriman produk juga harus tepat waktu.
Perhelatan Inacraft 2017 menempati lahan seluas 25.000 meter persegi diikuti 1.395 peserta yang terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan, serta diikuti beberapa negara sahabat, seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia, dan India. Panitia menargetkan acara ini akan dihadiri 200.000 pengunjung serta 1.000 buyer dari luar negeri, hadirnya Inacraft memfokuskan pada perdagangan sebagai strategi untuk memopulerkan produk kerajinan Indonesia ke luar negeri. Pada Inacraft 2017 juga diadakan business matching dan workshop yang membahas tentang pembuatan produk kerajinan sehingga diharapkan pelaku usaha dari daerah juga bisa belajar banyak untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya, serta para perajin bisa mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan produk yang berdaya saing.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten Buleleng menyiapkan 1 (satu) Stand dengan 2 (dua) orang perajin yaitu Dewa Ayu Tri Kusumawati (3 Desain) Desa Banjar Kec. Banjar dan Putu Sinar Jaya (UD. Sinar Dewata) Desa Sidatapa Kec. Banjar dengan menampilkan 8 (delapan) jenis produk unggulan terdiri dari Produk pakaian jadi/Konveksi, Kerajinan Bambu, Kayu, Perak, Aluminium, Fiber Glass, Dupa Wangi dan Lukisan Kulit.
Stand Kabupaten Buleleng mendapat apresiasi yang positip dari pengunjung terbukti dengan banyaknya kunjungan dari berbagai kalangan baik Pemerintah/Swasta khususnya masyarakat Bali/Buleleng yang tinggl di Jakarta, buyers lokal/Asing yang datang untuk bertransaksi langsung maupun tidak langsung sehingga tingkat penjualan yang dicapai setiap harinya cukup tinggi.(angga)