Pada Senin, 21 Februari 2022,Sekretaris Dinas DagperinkopUKM
mewakili Bapak kadis menghadiri “FGD Ketahanan Ekonomi Daerah dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19” melalui platform zoom meeting. Secara luring pertemuan
diadakan oleh Direktorat Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri di
Jakarta. Adapun yang dapat disampaikan adalah :
1.Pertemuan FGD dilaksanakan secara daring dan luring,
dihadiri oleh unsur kementerian terkait, Pemprov dan Pemkab seluruh Indonesia,
khususnya dari unsur Kesbang, Pemberdayaan Masyarakat Desa, DagperinkopUKM, dan
Pariwisata, dengan jumlah hadir sebanyak +/- 500-an peserta secara daring.
2.Moderator berasal dari Dit Polpum, dengan 4 narasumber
masing-masing dari Kemendag, Cendekia Synergy (konsultan), KemenkopUKM, dan
Kemeparekraf, dengan beberapa hal penting sebagai berikut :
a.Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir 2
tahun telah mempengaruhi ketahanan ekonomi daerah, yang pada gilirannya
menmpengaruhi ketahanan ekonomi nasional.
b.Menjaga ketahanan ekonomi sama dengan menjaga daya beli
masyarakat, sehingga perlu secara bertahap membuka pusat perbelanjaan secara
bertahap dengan prokes ketat.
c.Fokus menjaga ketahanan ekonomi adalah melalui
transformasi digital UMKM, dan stimulus ekonomi sektor riil.
d.Tahun 2022 akan diadakan expo Indonesia Maju dengan tema
“Bangga, Cinta, dan Pakai Produk Indonesia”, yang akan diadakan secara daring
mulai 26 Mei 2022 hingga Desember 2022. Sedangkan secara offline akan diadakan
di Jakarta pada 26-29 Mei 2022. Diharapkan Pemprov dan Pemkab dapat berpartisipasi
secara online maupun offline.
e.KemenkopUKM akan mendorong pemulihan ekonomi melalui 5
pondasi, yaitu : (1) pembiayaan, (2) akses pasar dan digitalisasi, (3)
kemitraan, (4) pendataan, dan (5) reformasi birokrasi KemenkopUKM.
f.Kemenparekraf menyatakan bahwa ada 19,24 juta jiwa yang
berusaha di sektor kreatif pada tahun 2019, sedangkan secara digital di dunia
e-commerce meningkat penggunaannya dari 14% menjadi 17% sehingga perlu adanya
transformasi digital.
3.Pada sesi diskusi, hal-hal yang terungkap dan menjadi
harapan forum FGD adalah :
a.Mengenai mekanisme dan teknis ekspo, yang akan dijelaskan
kemudian oleh cendekia synergy.
b.Mengenai kelangkaan bahan pokok, seperti minyak goreng dan
kedelai yang kemudian di respon oleh Kemendag.
c.Mengenai singergitas antar pihak dalam pemulihan ekonomi
dan pemberdayaan UMKM, baik dari pembiayaan maupun peningkatan SDM. Ada harapan
dari Sumbawa agar ditingkatkan lebih konkrit, diantaranya akses promosi dan
peningkatan kualitas produk, serta keberlanjutannya.
d.Mengenai bantuan pembiayaan UMKM, yang tengah di kaji oleh
Kemenkeu untuk dilanjutkan dengan bantuan serupa dengan tahun sebelumnya.
e.Mengenai keterbatasan keuangan daerah dan kontraksi
keuangan di daerah, agar kiranya dapat menjadi pemikiran bersama dan
mendapatkan solusi, khususnya dalam akses promosi.
f. Mensinergikan program "Bangga, Cinta, dan Pakai
Buatan Indonesia" dengan "Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia -
Gernas BBI".