(0362) 32143
disdagperinkopukm@bulelengkab.go.id
Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Buleleng Festival Tahun 2025 resmi dibuka, angkat tema “The Mask History of Buleleng”

Admin disdagperinkopukm | 18 Agustus 2025 | 296 kali

Buleleng Festival Tahun 2025

“The Mask History of Buleleng”

Buleleng Festival (Bulfest) Tahun 2025 resmi dibuka, angkat tema  “The Mask History of Buleleng”, ajak masyarakat lebih mendalam memahami makna topeng sebagai artefak budaya yang tak terpisahkan dari sejarah Buleleng. Topeng merupakan simbol dari berbagai ekspresi seni dan ritual yang diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan kekayaan serta kedalaman seni dan budaya Buleleng. 

Suasana pembukaan Buleleng Festival 2025 menampilkan pertunjukan 150 penari cilik dari berbagai sanggar seni di Buleleng, dengan serentak menarikan Tari Magrumbungan di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Tari Magrumbungan pertama kali ditampilkan di ajang Buleleng Festival setelah enam tahun vakum. Tarian ini mengangkat kisah Sampi Gerumbungan dari Desa Kaliasem, sebuah tradisi syukur petani atas hasil panen melimpah, di mana sapi-sapi dihias indah dan diberi gerumbungan (genta besar) serta gongseng di kakinya untuk kemudian diarak dengan megah.

Buleleng Festival 2025 menandai kebangkitan kembali festival budaya terbesar di Bali Utara setelah lima tahun vakum. Festival ini diselenggarakan dengan tema tema topeng sebagai warisan budaya tak benda yang sarat filosofi dan nilai-nilai luhur.

Ketua Panitia Bulfest Tahun 2025 Gede Suyasa, pada sambutannya menyampaikan bahwa Bulfest akan berlangsung selama enam hari, mulai 18 hingga 23 Agustus 2025 dan acara dipusatkan di kawasan Tugu Singa Ambara Raja Singaraja. Bulfest merupakan ide dan gagasan Bupati Buleleng sebagai program informasi tentang potensi pembangunan di Kabupaten Buleleng kepada masyarakat, khususnya mengenai seni budaya lokal, umkm, pertanian serta potensi-potensi unggulan di Kabupaten Buleleng. 

Pada acara ini, jumlah UMKM yang terlibat sebanyak 100 UMKM, terdiri dari 42 UMKM kuliner dan 58 UMKM kerajinan, turut meramaikan festival. Pembiayaan Buleleng Festival ini berasal dari APBD Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2025 dan bantuan sponsor.

Dalam sambutannya, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. Festival ini juga diharapkan menjadi ajang bagi generasi muda untuk belajar dan mencintai warisan leluhur, serta melestarikan budaya Buleleng. Beliau juga mengucapkan  terima kasih kepada seluruh panitia, seniman, budayawan, dan semua pihak yang ikut terlibat pada event ini. Buleleng Festival 2025 secara resmi dinyatakan dibuka oleh Bupati Buleleng.  

Beliau juga menegaskan komitmen daerah dalam menyelenggarakan festival yang berwawasan lingkungan. Seluruh material utama, termasuk patung raksasa berbobot 1,7 ton, menggunakan bahan daur ulang. Pengelolaan sampah festival pun dirancang agar tidak berakhir di TPA, sejalan dengan upaya memperluas keberadaan TPS 3R dan rencana pembangunan TPST di setiap kecamatan sebagai solusi jangka panjang.

Sementara itu, mewakili Gubernur Bali, Wakil Gubernur Giri Prasta membacakan sambutan Gubernur Bali. Beliau menyampaikan kepada seluruh kecamatan dan 148 desa/kelurahan yang ada di Buleleng memiliki atau menjalankan TPS 3R. Selain itu juga disampaikan apresiasi atas penanganan sampah di Buleleng. Dengan adanya tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat pengolahan sampah (TPS) yang ada di Buleleng, telah memiliki Teba Modern.

Bulfest ini bertujuan untuk mendorong terciptanya ruang yang produktif bagi para seniman, budayawan, pelaku UMKM, dan generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas, serta memperkenalkan potensi daerah kepada khalayak yang lebih luas, baik secara lokal, nasional, maupun internasional guna menggerakkan ekonomi kreatif, dan pariwisata budaya.

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen memberikan dukungan penuh agar festival ini terus berkembang dari tahun ke tahun sebagai contoh penyelenggaraan kegiatan berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan.

sumber: https://disdagperinkopukm.bulelengkab.go.id