Dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng melaksanakan kegiatan Pelatihan Keterampilan Teknis Anyaman Bambu bagi pelaku UMKM dari kalangan masyarakat kategori miskin ekstrem yang dilaksanakan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Buleleng. Pelatihan keterampilan ini berlangsung selama tiga hari dimulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 Juli 2024.
Peserta pelatihan keterampilan teknis anyaman bambu ini diikuti oleh 25 orang yang berasal dari lima desa yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem, yakni Desa Kaliasem, Desa Tigawasa, Desa Sidatapa, Desa Sambangan dan Kelurahan Sukadasa. Data peserta diambil dari basis data Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PPPKE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kepala Dinas DagperinkopUKM Kabupaten Buleleng Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si menyampaikan pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, salah satunya melalui pengembangan UMKM, seperti memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap masyarakat untuk menjadi pelaku UMKM.
Pada hari pertama, peserta diberikan materi oleh Made Sutamaya selaku owner "Kioski Galery" yang memberikan materi tentang edukasi dan motivasi dalam berbisnis. Beliau menceritakan pengalamannya berbisnis selama 31 tahun sejak tahun 1993 hingga saat ini masih berkembang serta sudah melahirkan 5 sektor usaha diberbagai bidang. Selanjutnya peserta diberikan materi dari tim lembaga rumpun bambu yang mengajarkan praktek pembuatan tudung saji dari bambu. Proses pertama yaitu dilakukan penyebitan/pemilihan bambu sebagai bahan dasar dari pembuatan kerajinan tersebut.
Dihari kedua peserta melanjutkan praktek membuat tudung saji dari bambu. Pada tahap ini peserta dibentuk kelompok dengan jumlah 4 kelompok dimana masing- masing kelompok tediri dari 6 s/d 7 anggota. Selanjutnya peserta mempraktekkan proses penyebehan, pemasangan kerambu mengunakan lem dan pemasangan baut menggunakan bor listrik. Untuk Penjaritan/Finishing dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pelatihan ini. Hari ketiga pelatihan, peserta mempraktekkan proses penjaritan menggunakan benang pada kerambu tudung saji dan penjaritan menggunakan benang agar hasilnya optimal serta penggunaan bahan baku benang bisa diminimalisir. Praktek finishing dilakukan oleh masing-masing kelompok yang sudah terbagi sebelumnya.
Rencana kedepannya narasumber akan membantu memasarkan produk tudung saji serta anyaman lainnya untuk dipasarkan yang dikoordinir oleh ketua kelompok peserta pelatihan. Dari pelatihan ini diharapkan kedepannya peserta dapat menghidupkan ide dan pemikiran bisnis serta peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatannya. Ini merupakan salah satu upaya konkrit dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Buleleng.
#PemkabBuleleng
#BulelengBerbangga
#dagperinkopukm
#KerjaSekarangBersamaMajuJaya
#SalamMantap
#Buleleng
#BulelengBali